. My Home: Teori ngladrah tentang DONGENG

Jumat, 24 Juni 2011

Teori ngladrah tentang DONGENG

Dongeng iku dipaido keneng. Dibantah gak masalah. Yang jadi masalah, dongeng biasanya dituturkan kepada anak-anak yang memang gak bisa maido. sehingga pasti akan ditelan bulet-bulet dan mentah-mentah, tanpa dimasak, dan tanpa dikunyah/dicerna.

Sampai saat ini dongeng masih menjadi menu favorit anak-anak sebelum tidur. Simbah sendiri masih melakukan ritual ini. Hanya saja, materi dongeng – meski dipaido keneng – haruslah dipilih yang benar-benar selektif. Ibarat milihken makanan buat anak-anak kecil. Jangan anak masih umur setahun sudah dikasih blanggreng, karena bisa kloloden sontrot pohung. Atau anak masih 4 bulan sudah dimut-muti permen ndhog cecak, wah bisa kisruh ususnya. Karena sekasar apapun itu makanan, asalkan kita masukkan ke mulut anak, ya telan aja. Sama halnya dengan materi dongeng.

Dongeng yang diceritakan pada anak akan membawa kesan yang dalam pada diri anak, dan itu akan dibawa sampai gedhenya. Maka tanamlah bibit yang benar, nanti akan menuai hasil yang benar pula.

Dibawah ini simbah cantumkan beberapa dongeng yang membawa pesan moral yang kurang baik bagi anak.

1. Kancil Nyolong Timun.
Ini dongeng paporit anak-anak. Tapi isinya ngajari nyolong sama ngajari ngapusi. Jangan-jangan banyaknya koruptor yang seliweran di Indonesia ini karena cilikannya pada didongengi Kancil Nyolong Timun sama guru TK dan Playgroupnya.

2. Joko Tarub.
Wah ini dongeng berbau Pornoaksi. Si Joko Tarub gaweannya nginjengi widodari adhus. Trus milih dan nyeleksi mana yang paling nyakdhut untuk dicolong selendangnya. Ini lebih parah lagi, sudah porno, nyolong lagi.
Mangkanya aktifitas pornoaksi susah dibrantas, ha wong dongeng paporitnya Joko Tarub je. Lagipula semakin hari semakin simbah rasakan kontes milih widodari-widodari ini semakin beragam. Ada Miss Universe, ada Miss Asean, Miss Call (ini ajang mencari Putri berbakat bidang Telpon seluler), Pemilihan Putri Indonesia, Putri Daerah, Putri Pantai, Putri Malu, Pemilihan gadis Cover Girls dan lain sebagainya.

3. Andhe-Andhe Lumut
Hwaduh ini lebih kacau lagi. Di adegan poro Klenthing dicegat sama Yuyu Kangkang, wah… ada adegan Sex Party Orgies, demi tercapainya kekarepan bisa nyabrang kali. Ini mendidik para gadis untuk melacurkan diri untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Lihatlah mal-mal, Blok M, atau dimanapun pusat perbelanjaan berada, mesti disitu sudah banyak berkleweran poro Klenthing tadi. Mulai Klenthing Ijo, Abang Biru, Coklat, Blontheng, Lorek sampai kelir Parang Rusak.. ada semua. Mereka sedang menunggu para Yuyu Kangkang me-yuyu-i dan meng-kangkang-i mereka agar bisa dapat HP, duit, dan segala piranti hidup serta piranti dugem sehari-hari mereka.

Lagi pula nama Yuyu Kangkang ini rancu. Ini bisa mengacaukan identitas seksual. Kalo Yu itu dipakai orang jawa untuk perempuan. sedangkan Kang untuk kaum laki. Dipakai bareng bisa menyebabkan kebingungan identitas seksual. Macem pendidikan dalam film Teletubbies, si Tinki Winki, Dipsi, Lala, dan Po, semuanya gak jelas identitas seksualnya. Malah ada yang berpendapat bahwa kucir rambut mereka itu melambangkan kaum homoseksual, baik itu gay ataupun lesbi…. wah kok sansoyo nggladrah teori simbah… Yang gak percaya jangan diteruskan mbacanya.

4. Sangkuriang
Ini jelas-jelas dongeng 21 tahun ke atas. Muatan pendidikan seksnya lebih kacau lagi. Ada incest, ada juga bestiality… wuih pengarang dongeng jaman dulu ternyata fantasinya semprul juga.

5. Loro Jonggrang.
Ini ngajari curang dalam tender proyek maupun nguriki proyek.

6. Dongeng Ki Ageng Selo.
Ini membangkitkan daya takhayul dan khurafat. Jelas-jelas bertentangan dengan Ki Ageng Benjamin Franklin yang memang bisa nangkep petir.

Untuk itu simbah saranken ngasih dongeng yang membangun buat anak-anak. Kecuali kalo sudah Lungsuran Anak-anak… sudah bisa milah dan milih. Itu saja tetap harus selektif milih tontonan.

Readmore...

Tidak ada komentar: