(T)uhan meremukan aku
Hancur tak bersisa(T)uhan melumatkan aku
Hilang tak berbekas(T)uhan menghancurkan aku
Hingga titik Nol
(T)uhan membuat aku hilang, sirna, dan pergi
(T)uhan membuat aku menjerit, sakit, pedih dan perih
(T)uhan tersenyum disaat aku menangis
(T)uhan memandangku disaat aku tak memandangNya
(T)uhan memperhatikan aku disaat aku tidak memperhatikanNya
Cukupkah (T)uhan ?
Untuk semuanya ini?
Remuk – redam – hancur – dan berkeping – sirna
Apalagi yang tersisa dari sebuah titik pecah – ruah?
Apalagi yang bermakna, hilang, sirna tak berbekas rupa
Ini bukan sebuah akhir….
Tapi sebuah awal…
Kemuliaan yang tercipta
Dari satu jiwa bersih dan tanpa noda
Menjadi kebanggaan dan senyum sang raja
Untuk bersujud lutut – dan menjadi hambaNya
Yang terlahir baru dalam jiwa dan bukan rupa
Menantang bahaya siap berlaga
Yang tak mundur hantam didera
Karena Roh kudus telah bertahta
Menjadi kuat dalam lindunganNya
Menjadi kokoh dalam pijakanNya
Menjadi besar dalam kuasaNya
Inilah kisah anak manusia
Yang tak lagi hancur berkeping – nista
Tapi mulia dan penuh asa
Dalam bahagia senyum sang surya
Karena (T)uhan beserta dia
Sekarang dan sepanjang masa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar