. My Home: 01/11

Minggu, 30 Januari 2011

Doa buat papa-mama

siang yang panas menyengat aku duduk sendiri disudut makam ini,mama-papa aku sangat merindukan mu....kapan aku bisa memeluk mu...kapan kita bisa bersua...kapan kita bisa bercengkrama....

mama...sejak aku kecil aku tak bisa kau peluk,aku tak bisa kau cium...rindu aku padamu mama,merangkai wajah yang tak pernah terlintas mah...hanya sebuah foto usang masa muda mama yang hanya bisa kupandang..

mama ini aku anakmu...duduk sendiri berdoa dimakam ini,hatiku menangis mah...aku kangen...aku rindu kau peluk....tapi engkau tinggalkan aku disini sendiri...disebuah keluarga terhormat yang begitu mencintai aku...kakakku sangat baik padaku...walaupun kami tak sepaham tapi aku tahu dia sangat mencintaiku ...ibu-bapak ku sangat mencintai aku...pelukan mereka mewakili cintamu mah....adik ku pun begitu menjaga aku...mencintai aku laksana emas yang tak ingin diambil siapapun.....terima kasih mama...berkat doamu engkau punya cucu yang sangat cantik....aku bahagia sekrang mah....sangat bahagia...

papa...engkau sosok ayah yang luar biasa...cintamu pada mama sangat besar....saat mama berpulang karena aku....engkau tetap setia...dan menjaga aku selalu...engkau berjuang demi aku pah....rindu aku memeluk mu papa...tapi sekarang disini papa dan mama bersama bersanding dinisan putih yang megah...aku akan belajar seperti kalian mencintai sampai maut memisahkan

papa-mama...aku sangat merindukan kalian....tetes mata inipun terasa hambar...bersama angin kusampaikan cinta ini...taburan harum bunga pun...tak kuasa menahan perih ku....

papa-mama....maafkan aku jika aku sering melukai mu...aku berjanji pa-ma...aku akan bahagia....dengan atau tanpa kalian...hati ini tetap terukir indah nama kalian...aku minta restu pah-mah....aku minta doa kalian,agar selamanya apapun kondisiku aku akan tetap TEGAR-SENYUM...papa-mama terima kasih

suatu saat di Surga nanti kita akan bersama

Readmore.....

Orang baik----perkawinan yang tidak baik

Bahan renungan utk memperkaya hidup kita.

Ibu saya adalah seorang yang sangat baik, sejak kecil, saya melihatnya dengan begitu gigih menjaga keutuhan keluarga. Ia selalu bangun dini hari, memasak bubur yang panas untuk ayah, karena lambung ayah tidak baik, pagi hari hanya bisa makan bubur.

Setelah itu, masih harus memasak sepanci nasi untuk anak-anak, karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, perlu makan nasi, dengan begitu baru tidak akan lapar seharian di sekolah.

Setiap sore, ibu selalu membungkukkan nbadan menyikat panci, setiap panci di rumah kami bisa dijadikan cermin, tidak ada noda sedikiktpun.

Menjelang malam, dengan giat ibu membersihkan lantai, mengepel seinci demi seinci, lantai di rumah tampak lebih bersih dibanding sisi tempat tidur orang lain, tiada debu sedikit pun meski berjalan dengan kaki telanjang.

Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat rajin. Namun, di mata ayahku, ia (ibu) bukan pasangan yang baik.

Dalam proses pertumbuhan saya, tidak hanya sekali saja ayah selalu menyatakan kesepiannya dalam perkawinan, tidak memahaminya.

Ayah saya adalah seorang laki-laki yang bertanggung jawab.

Ia tidak merokok, tidak minum-minuman keras, serius dalam pekerjaan, setiap hari berangkat kerja tepat waktu, bahkan saat libur juga masih mengatur jadwal sekolah anak-anak, mengatur waktu istrirahat anak-anak, ia adalah seorang ayah yang penuh tanggung jawab, mendorong anak-anak untuk berpretasi dalam pelajaran.

Ia suka main catur, membuat kaligrafi, suka larut dalam dunia buku-buku kuno.

Ayah saya adalah seoang laki-laki yang baik, di mata anak-anak, ia maha besar seperti langit, menjaga kami, melindungi kami dan mendidik kami.

Hanya saja, di mata ibuku, ia juga bukan seorang pasangan yang baik, dalam proses pertumbuhan saya, kerap kali saya melihat ibu menangis terisak secara diam diam di sudut halaman.

Ayah menyatakannya dengan kata-kata, sedang ibu dengan aksi, menyatakan kepedihan yang dijalani dalam perkawinan.

Dalam proses pertumbuhan, aku melihat juga mendengar ketidakberdayaan dalam perkawinan ayah dan ibu, sekaligus merasakan betapa baiknya mereka, dan mereka layak mendapatkan sebuah perkawinan yang baik.

Sayangnya, dalam masa-masa keberadaan ayah di dunia, kehidupan perkawinan mereka lalui dalam kegagalan, sedangkan aku, juga tumbuh dalam kebingungan, dan aku bertanya pada diriku sendiri : Dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia?

Pengorbanan yang dianggap benar. Setelah dewasa, saya akhirnya memasuki usia perkawinan, dan secara perlahan -lahan saya pun mengetahui akan jawaban ini.

Di masa awal perkawinan, saya juga sama seperti ibu, berusaha menjaga keutuhan keluarga, menyikat panci dan membersihkan lantai, dengan sungguh-sungguh berusaha memelihara perkawinan sendiri.

Anehnya, saya tidak merasa bahagia ; dan suamiku sendiri, sepertinya juga tidak bahagia.

Saya merenung, mungkin lantai kurang bersih, masakan tidak enak, lalu, dengan giat saya membersihkan lantai lagi, dan memasak dengan sepenuh hati.

Namun, rasanya, kami berdua tetap saja tidak bahagia. .

Hingga suatu hari, ketika saya sedang sibuk membersihkan lantai, suami saya berkata : istriku, temani aku sejenak mendengar alunan musik!

Dengan mimik tidak senang saya berkata : apa tidak melihat masih ada separoh lantai lagi yang belum di pel ?

Begitu kata-kata ini terlontar, saya pun termenung, kata-kata yang sangat tidak asing di telinga, dalam perkawinan ayah dan ibu saya, ibu juga kerap berkata begitu sama ayah.

Saya sedang mempertunjukkan kembali perkawinan ayah dan ibu, sekaligus mengulang kembali ketidakbahagiaan dalam perkwinan mereka.

Ada beberapa kesadaran muncul dalam hati saya.

Yang kamu inginkan ?

Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu memandang suamiku, dan teringat akan ayah saya. Ia selalu tidak mendapatkan pasangan yang dia inginkan dalam perkawinannya,

Waktu ibu menyikat panci lebih lama daripada menemaninya.

Terus menerus mengerjakan urusan rumah tangga, adalah cara ibu dalam mempertahankan perkawinan, ia memberi ayah sebuah rumah yang bersih, namun, jarang menemaninya, sibuk mengurus rumah, ia berusaha mencintai ayah dengan caranya, dan cara ini adalah mengerjakan urusan rumah tangga.

Dan aku, aku juga menggunakan caraku berusaha mencintai suamiku.

cara saya juga sama seperti ibu, perkawinan saya sepertinya tengah melangkah ke dalam sebuah cerita, dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia.

Kesadaran saya membuat saya membuat keputusan (pilihan) yang sama.

Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu duduk di sisi suami, menemaninya mendengar musik, dan dari kejauhan, saat memandangi kain pel di atas lantai seperti menatapi nasib ibu.

Saya bertanya pada suamiku : apa yang kau butuhkan ?

Aku membutuhkanmu untuk menemaniku mendengar musik, rumah kotor sedikit tidak apa-apa-lah, nanti saya carikan pembantu untukmu, dengan begitu kau bisa menemaniku! ujar suamiku.

Saya kira kamu perlu rumah yang bersih, ada yang memasak untukmu, ada yang mencuci pakianmu..dan saya mengatakan sekaligus serentetan hal-hal yang dibutuhkannya.

Semua itu tidak penting-lah!ujar suamiku. Yang paling kuharapkan adalah kau bisa lebih sering menemaniku.

ternyata sia-sia semua pekerjaan yang saya lakukan, hasilnya benar-benar membuat saya terkejut. Kami meneruskan menikamti kebutuhan masing-masing, dan baru saya sadari ternyata dia juga telah banyak melakukan pekerjaan yang sia-sia, kami memiliki cara masing-masing bagaimana mencintai, namun, bukannya cara pihak kedua.

Jalan kebahagiaan Sejak itu, saya menderetkan sebuah daftar kebutuhan suami, dan meletakkanya di atas meja buku, Begitu juga dengan suamiku, dia juga menderetkan sebuah daftar kebutuhanku.

Puluhan kebutuhan yang panjang lebar dan jelas, seperti misalnya, waktu senggang menemani pihak kedua mendengar musik, saling memeluk kalau sempat, setiap pagi memberi sentuhan selamat jalan bila berangkat.

Beberapa hal cukup mudah dilaksanakan, tapi ada juga yang cukup sulit, misalnya dengarkan aku, jangan memberi komentar.

Ini adalah kebutuhan suami. Kalau saya memberinya usul, dia bilang akan merasa dirinya akan tampak seperti orang bodoh.

Menurutku, ini benar-benar masalah gengsi laki-laki.

Saya juga meniru suami tidak memberikan usul, kecuali dia bertanya pada saya, kalau tidak saya hanya boleh mendengar dengan serius, menurut sampai tuntas, demikian juga ketika salah jalan.

Bagi saya ini benar-benar sebuah jalan yang sulit dipelajari, namun, jauh lebih santai daripada mengepel, dan dalam kepuasan kebutuhan kami ini, perkawinan yang kami jalani juga kian hari semakin penuh daya hidup.

Saat saya lelah, saya memilih beberapa hal yang gampang dikerjakan, misalnya menyetel musik ringan, dan kalau lagi segar bugar merancang perjalanan keluar kota.

Menariknya, pergi ke taman flora adalah hal bersama dan kebutuhan kami, setiap ada pertikaian, selalu pergi ke taman flora, dan selalu bisa menghibur gejolak hati masing-masing.

Sebenarnya, kami saling mengenal dan mencintai juga dikarenakan kesukaan kami pada taman flora, lalu bersama kita menapak ke tirai merah perkawinan, kembali ke taman bisa kembali ke dalam suasana hati yang saling mencintai bertahun-tahun silam.

Bertanya pada pihak kedua : apa yang kau inginkan, kata-kata ini telah menghidupkan sebuah jalan kebahagiaan lain dalam perkawinan. Keduanya akhirnya melangkah ke jalan bahagia.

Kini, saya tahu kenapa perkawinan ayah ibu tidak bisa bahagia, mereka terlalu bersikeras menggunakan cara sendiri dalam mencintai pihak kedua, bukan mencintai pasangannya dengan cara pihak kedua.

Diri sendiri lelahnya setengah mati, namun, pihak kedua tidak dapat merasakannya, akhirnya ketika menghadapi penantian perkawinan, hati ini juga sudah kecewa dan hancur.

Karena Tuhan telah menciptakan perkawinan, maka menurut saya, setiap orang pantas dan layak memiliki sebuah perkawinan yang bahagia, asalkan cara yang kita pakai itu tepat, menjadi orang yang dibutuhkan pihak kedua! Bukannya memberi atas keinginan kita sendiri, perkawinan yang baik, pasti dapat diharapkan.

Readmore.....

Akhir Sebuah Kebohongan










Pada sebuah malam yang menyenangkan, saya menikmati hidangan acara salah satu program televisi swasta. Sebuah film drama yang mengesankan, berjudul “Simone”. Berkisah tentang seorang sutradara bernama Viktor. Ia seorang yang idealis, tak mau membuat film hanya sekedar karena perhitungan komersial (bisnis) belaka. Tapi idealismenya itu tak sejalan dengan timnya. Viktor dianggap orang yang tak mau berkompromi, lantas ia tak disukai oleh sesama pekerja film dalam timnya. Bahkan dilecehkan dengan idealismenya itu. Kasihan sekali.

Ketika ia sedang bersemangat dan punya ide brilian tentang sebuah film, tak ada satupun bintang yang mau berperan sebagai tokoh utama. Bingung, sudah pasti. Kemudian, memutar otak, memikirkan jalan keluarnya. Ketemulah ide gila bernama kebohongan. Langkah yang fatalis memang. Dibantu oleh temannya yang bernama Hank, seorang programer komputer, ia menciptakan tokoh maya bernama “Simone” singkatan dari simulation one. Tak disangka, film meledak di pasaran, digemari publik, bahkan banyak yang tergila-gila dengan tokoh perempuan cantik bernama Simone tersebut, padahal bukan manusia beneran. Hanya hologram alias vusualisasi maya saja. Publik tertipu.

Jelas, viktor terkekeh. Seiring dengan popularitas Simone, banyak digelar wawancara eksklusif. Tentunya juga dengan akal bulus Viktor. Pada sebuah wawancara yang telah di program oleh Viktor, si gadis cantik Simone tampil memukau. Tetapi, saat mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah menjadikan dirinya terkenal, Simone lupa berterimakasih kepada Viktor alias Viktor sendiri lupa membuat program itu. “Kok tak ada ucapakan terimakasih untuk ayah” Begitu kata anaknya.

Atas kejadian itu ketegangan muncul, Viktor merasa bodoh. Viktor ingin melenyapkan tokoh bernama Simone itu dengan memuatnya mati. Publik percaya saja. Kasus itu terbongkar setelah pihak kepolisian yang telah curiga sebelumnya membuka peti mati Simone yang ternyata memang tak ada mayat. Publik pun gempar. Viktor kemudian mengatakan bahwa sebenarnya Simone tak ada, dia hanya program komputer. Tapi, karena kebohohongan telah sekian lama dilakukan, tak ada yang percaya kalau Simone hanyalah sebuah program komputer. Untung, ada anaknya yang kemudian membuktikan bahwa Simone memang hanyalah sebuah program komputer. Dan, publik jelas geleng-geleng kepala mensikapi fakta yang sebenarnya itu.

Film itu menarik. Setidaknya dalam pandangan penikmat film seperti saya. Selain adegan-adegan yang menegangkan, film itu juga bisa memberikan sebuah pesan tentang akhir dari sebuah kebohongan. Bohong, pada awalnya mungkin membuat kita senang atau puas ketika banyak orang yang percaya. Tetapi, ketika orang lain tahu kita bohong, apa yang terjadi..?. Citra kita jatuh, terpuruk, publik tak menghargai kita sama sekali. Bahkan ketika kelak kita jujur atas perilaku dan omongan kita, bisa jadi masih banyak yang tidak percaya karena reputasi kita memang telah hancur.

Semakin banyak berbohong, sepanjang itulah kita akan disibukkan oleh bagaimana mengarang cerita lain agar tak ada orang yang tahu, kita karang cerita untuk menutup rapat-rapat kebohongan yang telah kita lakukan. Padahal, disaat itulah sebenarnya kita menggali kubur sendiri atas sebuah keterpurukan dan hancurnya citra diri dimata publik kelak di kemudian hari.

Readmore.....

Sabtu, 29 Januari 2011

Rinduku padamu

Malam minggu ini,aku berjalan menyusuri kota ini
sekelebat bayanganmu hadir menyapa
ku kumpulkan serpihan wajahmu yang tercecer disudut hati
rindu aku ingin menyapamu

apa kabar kau disana cintaku?
sudah bahagiakah engkau???
suaramu halus lembut ingin kusapa
tapi........????
aku takut menyakitimu cintaku
aku takut melukai hatimu

disudut hati ini namamu begitu wangi
ingin ku siramin selalu disana
agar selalu tumbuh tak akan pernah layu
maafkan aku cinta....
kuakhiri semua ini demi dia
wanita yang kau cinta
dan bidadari kecilmu yang cantik

biarkan rasa ini selalu mewanggi
selamanya
akan selalu dihatiku
semua kenangan kita
semua kebersamaan kita dulu

rindu aku memeluk mu
rindu aku mencium mu



with love


Readmore.....

Arti Pernikahan

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab. Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan,seraya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati,lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuhperhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu,saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, "HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."

Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia! menjawab, "Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"

Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskan kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu untukmemberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar; atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam; atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam; seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semua itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanyabertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu".

Readmore.....

Terimakasih

Kekasih, terimakasih karena mencintaiku.
Membiarkan matahariku memeluk hangat dirimu
merestui hadirku di pagimu.

Membiarkan hatimu
ikhlas menjadi rumah bagi hatiku.

Membiarkan matamu
tempat paling sejuk untuk jiwaku berteduh.

Terimakasih karena mencintaiku.

Readmore.....

Seni ketika marah

Orang kuat itu bukan orang yang badannya besar dan kekar.
Orang kuat adalah orang yang bisa menahan amarahnya.

Bagi seorang muslim, tentu sudah akrab dengan kata-kata diatas. Siapapun kita, bisa belajar untuk menjadi orang yang kuat dengan mencoba untuk bisa menahan amarah setiap kali ada perasaan yang membuat kita jengkel atau kecewa. Menang, amarah itu manusiawi, kerap kita mengalaminya. Hanya saja, kita perlu mengelola dan mengendalikan amarah kita agar tidak terlalu membuncah. Mengapa..? karena dengan “hobi” marahnya kita, justru akan membuat citra yang buruk tentang diri kita. Mana ada pemarah menjadi idola, atau sosok yang menyenangkan. Dimana-mana seorang pemarah itu dibenci oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan kerap dicap sebagai biangkerok dan pengacau.

Menyoal tentang marah,
Tadi siang saya punya pengalaman menyaksikan pemandangan itu.

Sewaktu saya akan keluar saya melewati sebuah rumah. Rumah yang depannya mengalir sungai kecil. Seorang perempuan mengendarai sepeda motor menuju rumah itu. Disana ada seorang lelaki yang hanya mengenakan celana kolor saja, sedang nongkrong didepan rumah. Saat perempuan itu sampai tepat di depan rumah, tiba-tiba lelaki itu melemparkan sandalnya. Hampir saja mengenai muka perempuan itu. Rupanya perempuan itu berhasil mengelak. Tapi perempuan itu hanya diam, lalu masuk rumah. Lelaki itu mengejar masuk dan membanting ember yang ada didepannya. Melihat pemandangan itu, saya hanya bisa mengelus dada .

Entah, apa masalah keduanya, Yang pasti, melihat orang marah itu, sebuah pemandangan yang tak mengasyikkan.

Hemm, kok sampai begitu ya. Setiap orang mungkin pernah marah. Hanya saja model marahnya itu berbeda-beda. Ada yang meluapkan amarahnya dengan meledak-ledak, mengungkapkan kata-kata kasar sambil melempar dan membanting sesuatu, atau ada yang meluapkan amarahnya cukup dengan sikap diam saja.

Satu hal yang pasti, dalam ilmu kesehatan, marah itu bisa mengundang dan mudah terkena penyakit. Di dalam darah orang yang sedang marah terkandung banyak hormon adrenalin, hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal ini akan dilepaskan ke dalam darah ketika ada rangsangan emosi. Akibatnya adalah denyut jantung akan bertambah cepat dan tekanan darah meninggi, keadaan ini yang mengakibatkan penyakit mudah datang. Ini sedikit efek marah yang saya ketahui dari beberapa bacaan kesehatan.

Nah, untuk itulah, ketika terpaksa harus marah, gunakanlah seni.
Mainkan seninya agar kita terhindar dari efek yang negatif tersebut.

Saya sendiri pernah marah secara meledak-ledak. Tapi, menurut pengalaman saya, marah yang meledak-ledak itu kadang memang lebih banyak berdampak buruk. Bagi diri kita, dari sisi psikologis, tentu mempertaruhkan citra akan kepribadian yang jelek Bagi orang lain, jelas, ketika meluapkan amarah terlalu berlebihan, seringkali begitu menyakitkan bahkan berujung pada dendam. Kadang dendam ini juga menjadi awal bagi orang lain untuk melakukan pembalasan. Banyak kan kita baca disurat kabar atau berita televisi, ada orang yang melakukan pembunuhan atas dasar dendam karena pernah disakiti.

Makanya, kalau terpaksa marah, sekedarnya saja. Saya sendiri berusaha memilih diam ketika sedang marah kepada seseorang. Kalau ada teman yang saya diamkan, kadang bertanya sesuatu saya cuekin saja, itu tandanya saya sedang marah. Dan ternyata, ini seni marah yang jitu. Kadang teman saya pelan-pelan mengerti maksud sikap saya melakukan itu. Kalau diluapkan secara berlebih, kadang malah membuat suasana menjadi rumit, ribet dan panas. Ah, semoga saja kita semua bisa belajar mulai dari sekarang untuk bisa mengelola amarah agar bisa menjadi seorang pribadi yang kuat.

Readmore.....

TERSINGGUNG????

Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya rasa ketersinggungan diri. Mulculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain. Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya amal kita. Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya. Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan.

Apa yang menyebabkan orang tersinggung? Ketersinggungan seseorang timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, saleh, tampan, dan merasa sukses. Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri. Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat. Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin tersinggung. Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam ketersinggungan. Pertama, belajar melupakan. Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita ustadz lupakan keustadzan kita.

Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya. Anggap semuanya ini amanah agar kita tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali ilmu yang dipercikkan oleh Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta sedikit pun kecuali sepercik titipan Allah. Kita tidak mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah amanahkan. Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati. Kedua, kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat. Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa menyikapinya dengan tepat.

Kita akan merugi apabila salah menyikapi kejadian, dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita. ''Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Puji Tuhan Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Ketiga, kita harus berempati.

Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita. Perhatikan kisah seseorang yang tengah menuntun gajah dari depan dan seorang lagi mengikutinya di belakang Gajah tersebut. Yang di depan berkata, "Oh indah nian pemandangan sepanjang hari". Kontan ia dilempar dari belakang karena dianggap menyindir. Sebab, sepanjang perjalanan, orang yang di belakang hanya melihat pantat gajah. Karena itu, kita harus belajar berempati. Jika tidak ingin mudah tersinggung, cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri. Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kwalitas diri dan kesempatan untuk mengamalkan sifat mulia. Yaitu, memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan.

Readmore.....

Jumat, 28 Januari 2011

Falsafah 5 jari

Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.

Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.

Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk.

Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.

Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari kelingking).

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).

Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua? Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh.


Readmore.....

Cinta dan persahabatan

Dua sisi yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
Ya, antara Cinta dengan Persahabatan.
Mampukah anda membayangkan Persahabatan tanpa Cinta?

Persahabatan dan Cinta adalah teman terbaik karena dimana ada Cinta, Persahabatan selalu berada disampingnya. Dan dimana Persahabatan berada, Cinta selalu tersenyum ceria dan tidak pernah meninggalkan Persahabatan.Pada suatu hari, Persahabatan mula berpikir bahwa Cinta telah membuat dirinya tidak mendapat perhatian lagi karena Persahabatan menganggap Cinta lebih menarik daripada dirinya.

Hhem mm mm? Seandainya tidak ada Cinta, mungkin aku akan menjadi lebih terkenal, dan lebih banyak orang memberi perhatian kepadaku.? pikir si Persahabatan. Sejak hari itu, Persahabatan memusuhi Cinta. Ketika Cinta bermain bersama Persahabatan seperti selalu, Persahabatan akan menjauhi Cinta. Apabila Cinta bertanya kenapa Persahabatan menjauhi dirinya, Persahabatan hanya memalingkan wajahnya dan beredar pergi meninggalkan Cinta.

Kesedihan pun menghampiri Cinta dan Cinta tidak sanggup menahan air matanya dan menangis. Kesedihan hanya dapat termangu memandang Cinta yang kehilangan teman baiknya. Beberapa hari tanpa Cinta, Persahabatan mulai bergaul rapat dengan Kecewa, Putus asa, Kemarahan dan Kebencian.

Persahabatan mulai kehilangan sifat manisnya dan orang-orang mulai tidak menyukai Persahabatan. Persahabatan mulai dijauhi dan tidak lagi disukai.Walaupun Persahabatan cantik, tetapi sifatnya mulai memuakkan.Persahabatan menyadari bahwa dirinya tidak lagi disukai lantaran banyak orang yang menjauhinya. Persahabatan mulai menyesali keadaannya, dan saat itulah Kesedihan melihat Persahabatan, dan menyampaikan kepada Cinta bahwa Persahabatan sedang dalam kedukaan.

Dengan segera Cinta berlari dan menghampiri Persahabatan. Saat Persahabatan melihat Cinta menghampiri dirinya, dengan air mata yang berlinang Persahabatan pun meluapkan seribu penyesalannya meninggalkan Cinta.

Dipendekkan cerita, Persahabatan dan Cinta kembali menjadi teman baik. Persahabatan kembali kepada pribadi yang menyenangkan dan Cinta pun kembali tersenyum ceria. Semua orang melihat kembali kedua teman baik itu sebagai berkat dan anugerah dalam kehidupan.

Moral:
Mampukah Persahabatan tanpa Cinta?
Mampukah Cinta tanpa Persahabatan?

Sering kali ditemui banyak orang yang coba memisahkan Persahabatan dan Cinta karena mereka berfikir, ?Kalau Persahabatan sudah disulami dengan Cinta, pasti akan jadi sulit!?. Terutama bagi mereka yang menjalin persahabatan antara seorang pria dan wanita.

Persahabatan merupakan bentuk hubungan yang indah antara manusia, di mana Cinta hadir untuk memberikan senyumnya dan mewarnai Persahabatan. Tanpa Cinta, Persahabatan mungkin akan diisi dengan Kecewa, Benci, Marah dan berbagai hal yang membuat Persahabatan tidak lagi indah. Berhentilah membuat batas antara Cinta dan Persahabatan, biarkan mereka tetap menjadi Teman baik. Yang harus diluruskan adalah Cinta bukanlah perusak Persahabatan, Cinta memperindah persahabatan anda.

Seringkali Cinta cuma dijadikan kambing hitam sebagai perusak sebuah persahabatan. SALAH BESAR !!! Seharusnya dengan adanya Cinta, persahabatan akan semakin menyenangkan. Buat teman-teman yang sedang menjalin Persahabatan. Penuhilah persahabatanmu dengan Cinta, berikanlah Cinta yang terbaik untuk sahabatmu.

Buat teman-teman yang sedang mengalami guncangan dalam persahabatan, jangan salahkan Cinta! Tetapi cobalah perbaiki persahabatanmu dengan cinta karena cinta akan menutupi segala kesalahan, mengampuni dengan mudah dan membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Buat teman-teman yang belum mengerti arti Persahabatan, cobalah memulai sebuah persahabatan. Dengan persahabatan kalian akan semakin dewasa, tidak egois dan belajar untuk mengerti bahwa segala sesuatu tidak selalu terjadi sesuai dengan keinginan kita.

Buat teman-teman yang sedang kecewa dengan Persahabatan. Renungkanlah;?
Apakah saya sudah menjalani Persahabatan dengan benar??
Dan cobalah memahami arti persahabatan buat hidupmu. Keinginan, semangat, pengertian, kematangan, kelemahlembutan dan segala hal yang baik akan engkau temui dalam persahabatan.

Note : Dari seorang teman yang jauh di sana….

Readmore.....

Cinta dalam persahabatan

Aku menangis lagi. Aku sudah tak dapat menahan segala perasaan yang berkecamuk di dalam hatiku dan pikiranku. Setiap kali, aku melihatmu dekat dengan wanita lain, ada ketidakrelaan di dalam hatiku. Aku tahu aku tak berhak untuk cemburu karena aku dan kamu hanyalah terhubung di dalam sebuah ikatan persahabatan.

Selama ini aku berusaha untuk menjadi netral. Aku berusaha memurnikan perasaanku padamu. Aku berusaha untuk menjaga hatiku tetap murni tanpa dinodai bercak kecemburuan. Satu titik saja kecemburuan itu, jika kubiarkan berkembang akan dapat menghancurkan semua persahataban yang ada, bukan hanya antara aku dan kamu, tapi juga sahabat-sahabat kita yang lain.

Dari semenjak aku menyadari kenyataan perasaanku padamu dan aku berusaha untuk menolak datangnya cinta ini dalam hidupku sampai aku sudah lelah untuk menyangkalinya dan memutuskan membiarkannya bertumbuh apa adanya, aku sadar aku tak dapat mengatur keberadaan cinta ini. Yang dapat kulakukan hanyalah berusaha menjaga cinta ini tidak bertumbuh liar.

Aku sadar resiko aku mencintaimu. Aku harus dapat mengelola rasa cemburuku. Aku harus dapat mempertahankan kasih dan damai di dalam hatiku. Aku harus dapat mempertahankan perkenanan Allah atas hidupku.

Readmore.....

Hal dan pilihan bodoh kala jatuh cinta

Pernah jatuh cinta ? Tentu sebagian besar sudah pernah mengalami dan merasakannya. Jatuh cinta bisa membuat perasaan seseorang berbunga-bunga. Namun, terlalu cepat jatuh cinta bisa membuat seseorang melakukan hal-hal yang bodoh.

Jika kamu sedang jatuh cinta, pikirkanlah untuk berpikir positif dan melakukan perubahan sederhana agar tidak melakukan hal-hal yang bodoh tersebut. Bila kamu berpikir positif, mudah-mudahan perjalanan percintaan kamu akan menguntungkan.

Ada beberapa hal/pilihan bodoh yang harus kamu hindari :

1. Kebodohan 1
Percaya pada cinta yang menggebu-gebu pada pandangan pertama.

Cinta pada pandangan pertama, hanya ada didalam mitos. Kita tidak dapat menilai seseorang bila baru pertama kali bertemu. Cinta berkembang seiring dengan berjalannya waktu, bukan melalui pandangan sekilas.

Tips; Bila pada pertemuan pertama kamu sudah memiliki sedikit perasaan tertarik. Lanjutkan dengan pertemuan selanjutnya, berikan kesempatan pada diri kamu sendiri dan si doi untuk saling mengenal pribadi dan sifat masing-masing.

2. Kebodohan 2
Jatuh cinta pada seseorang yang sudah terikat.

Suatu kewajaran jika anda jatuh cinta pada seseoran yang simpatik, mempunyai daya tarik kuat, pintar dan kharismatik. Tapi percayalah, kamu akan menderita bila mencintai seseorang yang sudah terikat, dan tidak seratus persen terikat dengan kamu.

Tips; Perluas pergaulan, buka diri kamu, ikuti kelompok diskusi, berkenalan dengan orang-orang baru, mungkin ada yang masih sendiri dan cocok dengan kamu.


3. Kebodohan 3
Tidak mengatakan pada orang-orang terdekat bahwa kamu memang sedang mencari seorang kekasih.

Bila kamu tertutup, belum tentu orang-orang terdekat mengerti keinginan kamu, bisa saja mereka berpikir , kamu sedang menikmati kesendirian kamu.

Tips; Katakan pada orang-orang terdekat bahwa kamu ingin memiliki seseorang yang lebih dari sekadar teman, tidak perlu malu. Dengan ini, tanpa disadari kamu akan menerima undangan dari orang-orang terdekat untuk menghadiri acara-acara, dan mendapatkan kenalan baru.

4. Kebodohan 4
Mengabaikan bahaya yang sudah jelas-jelas didepan mata.

Memang, bila kita sedang jatuh cinta, mudah untuk mengabaikan masalah-masalah dasar yang dapat mengancam hubungan masa depan yang serius.

Banyak yang mengalami seperti ini, ketika berpacaran saja sudah tahu si doi playboy, suka memukul, peminum berat dan lain-lain. Tapi hubungan tetap dilanjutkan, karena mengharapkan perubahan.

Tips; Bicarakan hal-hal prinsip dengannya, pertimbangkan apakah alasan yang diberikannya masuk akal dan tidak menjadi masalah untuk hubungan jangka panjang. Bila doi tidak tertarik untuk berubah, dan tidak tertarik untuk terikat hubungan jangka panjang yang serius, tinggalkan dia. Tidak mudah untuk merubah sifat dan tabiat seseorang.Buka hati untuk orang lain, siapa tahu tanpa kamu sadari, ada teman, sahabat yang tenyata tertarik dan menyukai kamu.

Bila kamu jatuh cinta utamakan prioritas kamu dan tetap berpegang pada prisip yang telah ditentukan agar kamu tidak kecewa.

Readmore.....

Pelukan api

                       Alkisah suatu ketika dahulu, Kapak, Gergaji,  Palu, dan Nyala Api sedang mengadakan suatu 

                       bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti kerana terdapat sepotong besi waja

                       yang menghalang jalan. Mereka berusaha menyingkirkan besi wajatersebut dengan kekuatan 

                       yang mereka miliki masing-masing.


“Itu dapat aku singkirkan,” kata Kapak. Pukulan-pukulannya keras sekali menghentam besi yang kuat dan keras itu. Tapi setiap hentaman hanya membuat kapak itu lebih tumpul sampai ia terpaksa berhenti.



“Sini, biar aku yang urus,” kata Gergaji. Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi terkejut dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan jatuh.

“Lihat, aku sudah cakap,” kata Palu, “Kan aku sudah cakap anda semua tak dapat lakukan. Sini, sini aku tunjukkan caranya.” Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpantul sendiri, dan besi tetap tak berubah.

“Boleh aku cuba?” tanya Nyala Api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, membelai, memeluk, dan mendakap besi itu erat-eratnya seperti tak mahu melepaskannya lagi. Besi yang keras itupun meleleh cair.

Renungan :
Ada banyak hati yang cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga tinggi. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang hangat. Betapa kebijaksanaan ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah, tak ada yang tahan berhadapan nyala cinta kasih.

Readmore.....

Kamis, 27 Januari 2011

Bicara tanpa kata

Di lindap malam
kita tak nyalakan lilin
hanya kilap bulan separuh lingkaran
dibingkai kaca jendela
dan siluet reranting.


Kita berhadapan tanpa sapa
hanya tatapan tajam bersinar
saling menembus keheningan
segala kata menjelma
debar di dada.

Memandangi semesta,kandaku
bintang bintang bagai intan bertaburan
menciptakan larik-larik puisi
komposisi indah untuk kukalungkan
di hatimu.

Setiap pertemuan adalah cakrawala
tempatku munajatkan cinta
di antara cahaya matamu: indah sehening doa.
Percakapan tak selalu tercipta
dari kata.

Readmore.....

If you believe me

Sulit benar membangun kepercayaan, walau untuk hal-hal yang sederhana sekalipun. Ini kisahku dalam perjalanan tempo hari. Soal lampu rem misalnya. Jika ia menyala, pasti ada ada hambatan di depan. Maka sudah sepantasnya, si belakang mengikuti si depan karena depanlah yang tengah menjadi imam, melihat dengan mata kepala sendiri apa yang terjadi di depannya.

Tapi karena tidak dipercayai, maka otoritas ini sering dianggap sepi.

Saat itu, akulah yang mestinya paling berhak untuk mengerti bahwa di depan ada becak yang sarat muatan hendak menyeberang. Biarlah ia lewat. Kalau ia harus berhenti dan menggejot dari awal lagi, tentu merepotkan.

Tapi keputusanku ini ternyata membuat mobil di belakang itu tidak senang. Baru saja aku menginjak rem, klaksonnya sudah menyalak galak bertubi-tubi. Tapi keputusan telah ditetapkan, dan abang becak telah mengambil jalan. Si mobil belakang ini juga telah membulatkan hati, dia memilih menyalipku daripada ikut berhenti. Maka yang terjadi terjadilah.........

Ia begitu terkejut, hampir mati ketika becak itu muncul begitu saja di moncong mobilnya. Ia menginjak rem hingga berdecit. Tabrakan keras memang tidak terjadi tapi sekedar ciuman bumper pun telah membuat sang becak terguling. Muatan sayuran yang menggunung berhamburan memenuhi jalan. Kecelakaan itu tidak mengerikan,tetapi sayuran yang bertebaran benar-benar telah menjadi provokasi tersendiri.

Jalanan macet seketika. Si penyalip mobilku pucat pasi. Ia seorang pria, tampak terpelajar; tapi saat itu ia berubah menjadi orang yang kelihatan bodoh. Posisi mobilnya secara mencolok memperlihatkan bahwa dialah biang keladi kemacetan ini. Semua pihak kini menudingnya. Dan abang becak yang terkapar itu, entah belajar teori drama dari mana, mulai membangun sensasi. Ia membiarkan saja becaknya terjungkal. Ia sendiri dengan ketenangan seorang jagoan, memilih bangkit dan berjalan menghampiri si pria pengemudi dan langsung meninjunya.

Cerita selanjutnya bukan urusanku lagi. Tapi tak sulit merekonstruksi akhir insiden ini. Betapa tidak enak membayangkan perasaan pengemudi mobil tadi. Seorang yang tampak terpelajar, bertampang bersih, tapi cuma jadi bahan olok-olok lingkungan dan dipukuli seperti kriminal. Padahal, jika saja ia mau sedikit bersabar, dan terpenting, mau mempercayaiku untuk ikut berhenti, musibah ini mungkin tidak akan terjadi.

Seperti itulah keadaan di negeriku, orang lain tak pernah dibiarkan menjadi imam, walau ia memang tengah memegang otoritas yang sesungguhnya. Selalu saja ada intervensi.

Inilah mengapa kita selalu cenderung membunyikan klakson di saat kita dalam kemacetan. Mengapa dalam hal antri, leher kita cenderung terjulur demikian panjang untuk selalu gatal melihat keadaan di depan.

Kita selalu ingin tergesa-gesa, tidak punya kesabaran sedikitpun. Padahal di depan itu sering tidak terjadi apa-apa. Kemacetan itu masih baik-baik saja. Sekeras apapun klakson yang kita bunyikan, tidak akan mengubah situasi jika saatnya belum tiba. Pada gilirannya, antrian pun pasti akan bergerak maju dengan caranya sendiri. Jika semuanya masih terhenti, pasti karena masih ada persoalan. Biarlah itu persoalan yang di depan. Kita di belakang, tinggal mempercayainya.

Berat memang, tapi inilah ongkos hidup bersama. Harus ada semacam tebusan sebagai ongkos kepercayaan. Ketidaksabaran membayar ongkos inilah yang membuat hidup bermasyarakat sering dilanda kekacauan. Para imam, pemimpin, dan pihak yang di depan itu, memang bisa saja menyelewengkan kepercayaan. Kita boleh kecewa tapi tak perlu mendendam. Karena untuk hidup bersama, manusia memang perlu saling mempercayai. Soal bahwa sesekali kita tertipu, tidak usah diherankan pula. Siapa yang sama sekali bisa membebaskan diri dari nasib sial Rasanya tak ada.

Maka andai saja saat itu engkau percaya padaku, engkau pasti tidak dipermalukan sedemikian rupa.

Readmore.....

What's wrong with being single??????

Wanita single, jomblo, so much available, happy single, apapun namanya Anda sedang tidak punya pasangan. Ini adalah pedoman kala Anda berhadapan dengan fase atau keinginan mengakhiri kesendirian.
Belum Siap Komitmen........

Jika pria mengatakan belum siap untuk berkomitmen, percaya perkataannya. Tidak perlu memaksakan kehendak, daripada ujungnya Anda yang sakit.

Jangan Buru-buru

Memang sulit, tapi yakinkan Anda menikah dengan pria yang tepat. Anda ingin bersamanya selama sisa hidup Anda, dan sebaliknya.

Jangan Mudah Percaya

Jangan percaya pada pria yang tidak tersenyum. Terlihat cool memang, tapi itu pertanda tidak baik. Jangan pula menjatuhkan pilihan pada pria yang tidak punya teman, berarti ia tidak menyenangkan.

Pria Culun

Ingat teman sekolah dulu yang paling culun? Besar kemungkinan dia yang paling baik untuk dijadikan pasangan jangka panjang. Culun dekat dengan anak pintar dan prospek masa depan bagus. Karena dulu dia terlihat aneh biasanya di masa dewasa punya tekad kuat untuk mengubah penampilan.

Percaya Insting

Kuncinya hanya ini : jika pria suka, Anda tahu. Tapi jika tidak, Anda bingung.

Hargai Diri Sendiri

Menjadi wanita single sering dibayangi dengan pria yang coba-coba. Hargai diri Anda dengan bersikap tegas, “Kamu bukan segalanya jika aku hanya dijadikan sesuatu!”

Lawan Arah

Coba yang ini. Katakan ‘tidak’ pada tipe pria Anda, dan katakan ‘iya’ pada pria

Readmore.....

3 anak yang tidak berbakti

Suatu hari seorang sahabat pergi ke rumah orang jompo atau lebihterkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-temannya.Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akanlebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi pada orang-orang yangkesepian dalam hidupnya.

Ketika dia sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua,tiba-tiba mata sang sahabat tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong.Lalu sang sahabat mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara.

Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si opa menceritakan kisah hidupnya.

Si opa memulai cerita tentang hidupnya sambil menghela napas panjang.Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus.

Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai keluar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi. Apapun keinginan Anak saya, saya usahakan agar terpenuhi. Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga.

Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak. Lalu Sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yg mau menemani saya karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukan nya.

Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya.Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung.

Tapi apa yang saya dapatkan ? setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit2an.

Lalu saya tinggal dirumah anak saya yang lain.Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita didalamnya,tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka?

Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan? Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.

Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.

Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat - sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.

Sejak itu sang sahabat selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang opa.Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-sekali sang sahabat membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung.

Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita.Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka,tua dan kesepian ?Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi seperti ini.

Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu yang merindukan kasih sayang orang tua.

Readmore.....

Anger Management

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.

Seseorang yang tidak bisa merasa marah -tidak bisa disebut penyabar; karena dia hanya tidak bisa marah.

Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk tetap berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.

Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu-sulit, Anda sangat tepat; karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat.

Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada karena hal-hal yang membuat kita merasa marah. Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita itu, sehingga kita sering bereaksi berlebihan dalam kemarahan.

Hanya karena Anda menyadari dengan baik –tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat Anda merasa marah. Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itu lah yang menjadikan Anda tampil sabar.

Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.

Nafsu adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya mempunyai dua arah gerak; yaitu bila ia tidakmemuliakan,pasti ia menghinakan.

Nafsu juga bersifat dinamis, karena ia menolak untuk berlaku tenang bila Anda merasa tenang. Ia akan selalu memperbaruhi kekuatannya untuk membuat Anda memperbaruhi kemapanan Anda.

Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan jernih dalam memilih tindakan dan cara bertindak dalam kemarahan, nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan kemapananAndayang sekarang -untuk menuju sebuah kemapanan baru yang lebih tinggi.

Tetapi, bila Anda berlaku sebaliknya, maka ke bawahlah arah pembaruan dari kemapanan Anda.

Itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi yang terlontarkan dari tingkat kemapanannya, dan kemudian direndahkan karena dia tidak berpikir jernih dalam kemarahan.

Dan bila nafsunya telah menjadikannya seorang yang tidak bisa direndahkan lagi, dia disebut sebagai budak nafsu.

Kualitas reaksi Anda terhadap yang membuat Anda marah, adalah penentu kelas Anda.

Kebijakan para pendahulu kita telah menggariskan bahwa untuk menjadi marah itu mudah, dan patut bagi semua orang. Tetapi, untuk bisa marah kepada orang yang tepat, karena sebab yang tepat, untuk tujuan yang tepat, pada tingkat kemarahan yang tepat, dan dengan cara yang tepat -itu tidak untuk orang-orang kecil.

Maka seberapa besar-kah Anda menginginkan diri Anda jadinya?

Memang pernah ada orang yang mengatakan bahwa siapa pun yang membuat Anda marah-telah mengalahkan Anda. Pengamatan itu tepat-hanya bila Anda mengijinkan diri Anda berlaku dengan cara-cara yang merendahkan diri Anda sendiri karena kemarahan yang disebabkan oleh orang itu.

Itu sebabnya, salah satu cara untuk membesarkan diri adalah menghindari sikap dan perilaku yang mengecilkan diri.

Kita sering merasa marah karena orang lain berlaku persis seperti kita.

Perhatikanlah, bahwa orang tua yang sering marah kepada anak-anaknya yang bertengkar -adalah orang tua yang juga sering bertengkar dengan pasangannya.

Bila kita cukup adil kepada diri kita sendiri, dan mampu untuk sekejap menikmati kedamaian kita akan melihat dengan jelas bahwa kita sering menuntut orang lain untuk berlaku seperti yang tidak kita lakukan.

Dan dengannya, bukankah kemarahan Anda juga penunjuk jalan bagi Anda untuk menemukan perilaku-perilaku baik yang sudah Anda tuntutdariorang lain,tetapi yang masih belum Anda lakukan?

Lalu, mengapakah Anda berlama-lama dalam kemarahan yang sebetulnya adalah tanda yang nyata bahwa Anda belum memperbaiki diri?

Katakanlah, tidak ada orang yang cukup penting yang bisa membuat saya marah dan berlaku rendah.

Bila Anda seorang pemimpin, dan Anda telah menerima tugas untuk meninggikan orang lain; maka tidak ada badai, gempa, atau air bah yang bisa membuat Anda mengurangi nilai Anda bagi kepantasan untuk mengemban tugas itu.

Ingatlah, bahwa orang-orang yang berupaya mengecilkan Anda itu-adalah sebetulnya orang-orang kecil.

Karena, orang-orang besar akan sangat berhati-hati dengan perasaan hormat Anda kepada diri Anda sendiri. Bila mereka marah pun kepada Anda, mereka akan berlaku dengan cara-cara yang mengundang Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Sedangkan orang kecil? Orang-orang kecil membuat orang lain merasa kecil agar mereka bisa merasa besar.

Anda mengetahui kebesaran yang dijanjikan untuk Anda. Maka besarkan-lah orang lain.

Readmore.....

Beda suka,cinta dan sayang

Dihadapan orang yang kita cintai,musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah

Dihadapan orang yang kita sukai,musim dingin tetap saja musim dingin hanya suasananya lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kita cintai,jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat

Dihadapan orang yang kita sukai,kita hanya merasa senang dan gembira saja.Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kita cintai, matamu berkaca-kaca

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kita sukai, engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kita cintai,kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam

Dihadapan orang yang kita sukai,kata kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kita cintai menangis,engkaupun akan ikut menangis disisinya

Jika orang yang kita sukai menangis,engkau hanya menghibur saja

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga Jadi jika kita mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga.

Tapi apabila kita mencoba menutup matamu dari orang yang kita cintai, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta... ada perasaan yang lebih mendalam. Yaitu rasa sayang.... rasa yang tidak hilangsecepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah.Perasaan yang dapat membuat mu berkorban untuk orang yang kita sayangi. Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.

Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia.. walaupun harus kehilangan. Tandanya kamu sedang jatuh cinta....

Ketika kamu sdg bersama dia, kau berlagak mengacuhkannya. Tapi ketika dia tidak ada, kamu berusaha mencarinya. Pada saat itu, kamu sedang jatuh cinta.

Walaupun ada orang lain yg selalu membuatmu tertawa, mata dan perhatianmu hanya tertuju pada si dia. Maka, kamu sedang jatuh cinta.

Walaupun seharusnya dia sudah meneleponmu untuk memberitahu kabarnya, tapi teleponmu tak berdering. Dan kau terus menunggu telepon itu. Pada saat itu, kamu sedang jatuh cinta.

Jika kamu lebih tertarik dengan e-mail pendek darinya daripada e-mail yg panjang dari orang lain, kamu sedang jatuh cinta.

Jika kamu tak bisa menghapus smua sms dlm HPmu karena ada 1 sms dari dia, maka kamu sedang jatuh cinta.

Ketika kamu mendapat sepasang tiket gratis menonton film, kamu tidak akan pusing2 untuk langsung mengajak dia. Pada saat itu kamu sedang jatuh cinta.

Kamu selalu bilang pada dirimu,"dia hanyalah temanku", tapi kamu menyadari kamu tidak bisa menghindari daya tariknya.

Pada saat itu, kamu sedang jatuh cinta.Jika kamu sedang membaca message ini dan seseorang muncul dalam pikiranmu, maka kamu sedang jatuh cinta pada orang itu.

Readmore.....

Rabu, 26 Januari 2011

Indah hadir mu

Kaukah yang meminjamkan wajahmu pada senja, dewaku? Langit lembayung membentang dari senyummu hingga semesta. Kauhiasi malam api cinta. Aku tertegun dan kau tampan. Sayap sayap cinta mengepak dalam kalbu. Aku hilang dalam unggun.

Desau angin seperti kapas jatuh perlahan seperti lembut belaian. Kaukah yang meminjamkan tangan tanganmu pada angin? Hanyut menyelusup ke dalam dingin kabut. Sejuk menyelimut denting sendiku.

Malam beranjak. Rembulan perak. O, sorot mata yang hanya bisa kutebak sebagai sajak. Sejuta makna menyelinap. Kaupinjamkan pada rembulankah tatapanmu? Teduh merebak di lembah hatiku. Menandai jejak langkahku dengan ciprat cahaya.

Readmore.....

Cintaku berakhir padamu

Pelangi berkilau di langit jauh
teduh mengambang menjalin untai gerimis
gradasi warna adalah selendang para bidadari
yang menari nari digelitik angin bukit

dan kamu, yang turun ke dalam jiwaku.

Sungguh indah rahasiamu
semburat merah di wajahmu. Cinta itu. Di senja itu
pohon pohon waru berebut menjadi bayanganmu
lalu melukisnya di dadaku. Untuk kudekap

agar cinta tak ke mana mana dari hatimu.

Jangan lagi kaurisaukan
cinta ini hanya berakhir di hatimu
sungai yang mengalirkan kejernihan jiwa
melewati rimba waktu dan padang penuh bunga

aku, yang selalu hanyut bersamamu.

Readmore.....

Kasih sayang tanpa ucapan

Suatu hari saya dibelanja oleh teman saya makan mie di kedai mie yang agak terkenal. Harganya tak mahal tetapi sedap. Kami duduk di meja bulat yang dapat menampung sepuluh orang bila mengelilingi meja. Di meja itu ada enam orang, saya, teman saya dan empat orang kawan yang lain.

Ketika asyik makan, satu keluarga baru duduk di sebelah kami. Mereka telah memesan mie dan sedang menunggu pesanan. Keluarga tersebut terdiri daripada sepasang suami isteri yang masih muda dan seorang anak yang berusia dalam enam tahun. Mereka keluarga yang jauh dari sederhana. Pakaian mereka lusuh dan kusam.

Anaknya kelihatan seperti baru sembuh dari penyakit dan sedang menarik hingusnya keluar masuk. Hingusnya seperti nomor sebelas dan kadang2 seperti angka satu dengan warna kuning kehijau-hijauan. Si ibu dengan penuh kasih sayang mengelap hingus yang tidak berhenti keluar masuk hidung anaknya. Pasangan itu sangat bahagia melihat anaknya bermain sambil tertawa. Seperti makan mie itu merupakan perayaan menyambut kesembuhannya. Ketika mie sudah sampai keluarga tersebut makan dengan lahapnya.

Keadaan tersebut tidak berlaku bagi kami semua terkecuali teman saya. Bagi kami berlima (termasuk saya) keadaan tersebut merupakan bencana dan penyiksaan. Bayangkan, bagaimana rasanya makan mie dengan mencium satu keluarga yang bau badannya tidak enak. Belum lagi melihat dan mendengar hingus yang ditarik keluar masuk dan sesekali dibersihkan oleh ibunya.

Setiap kali menyuap mie ke mulut sambil menghirup kuahnya, rasanya seperti hingus telah tercampur dengan makanan dan membuat selera makan hilang. Tidak beberapa lama kemudian, keempat kawan saya yang duduk semeja dengan kami meninggalkan meja satu persatu tanpa menghabiskan makanan. Melihat ini ada rasa kepahitan yang terpancar di wajah keluarga muda itu, seperti rasa rendah diri dan terasing melihat sikap saya dan empat lainnya.

Tetapi itu tidak lama, terutama ketika mereka melihat teman saya, keceriaan mereka pulih kembali. Teman saya tetap menikmati mie tanpa mengendahkan orang lain. Seolah-olah tidak ada bau di sekitarnya dan tidak ada bunyi hingus. Saya juga terpaksa berpura2 tidak endah dan terus menghabiskan mie karena mau menghormati teman saya yang belanja saya makan.

Selesai makan, kami masih duduk dua puluh menit sebelum meninggalkan kedai makan. Saya binggung dengan teman saya yang luar biasa. Biasanya setelah makan, dia hanya duduk paling lama sepuluh minit. Sekali lagi saya terpaksa menemani teman saya dengan perasaan yang sangat jengkel.

Akhirnya kami keluar meninggalkan kedai dan keluarga muda, saya merasa lega. Dalam perjalanan pulang, teman saya mengatakan dia sangat terganggu duduk berhampiran keluarga tersebut. Ia merasa ada bau dan terganggu dengan bunyi hingus anaknya itu. Dia juga merasa seperti apa yang saya rasakan.

Teman saya juga mengatakan, jika dia meninggalkan keluarga tersebut ketika mereka bergembira, keluarga itu akan merasa terpukul, tidak berharga, terasing dan putus asa. Si suami sedang memberi yang terbaik bagi keluarganya. Mereka bersukacita merayakan kesembuhan anaknya. Si suami telah mengeluarkan uang yang bagi mereka cukup mahal dari hasil kerja keras hanya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. uang itu tidak begitu banyak untuk ukuran kami tetapi tidak bagi keluarga itu.

Saya sangat terkejut mendengar kata kata teman saya. Dan tidak menyangka teman saya telah melakukan sesuatu yang luar biasa bagi keluarga itu. Dengan caranya yang berbeda - bertahan makan mie sampai habis dan menunggu dua puluh menit setelah makan, telah memberi semangat baru bagi keluarga itu.

Saya teringat bagaimana rasa kepahitan, rendah diri dan terasing di wajah kedua suami isteri itu ketika melihat pelanggan yang lain meninggalkan meja tanpa menghabiskan makanan dan melihat tingkah saya. Saya juga teringat bagaimana pasangan ini kembali ceria begitu melihat sikap teman saya yang tidak risih.

Pertama kali dalam hidup ini, saya menyedari bagaimana untuk mengasihi sesama manusia tanpa mengatakannya benar-benar tidak mustahil. Teman saya dapat menunjukkan kasih sayang kepada sesama saudara tanpa perkataan dalam waktu sesingkat itu. Cukup hanya dengan meneruskan makan mie sampai habis. Menunggu dua puluh menit setelah selesai makan. Yang terakhir menahan rasa bau untuk menyempurnakan segalanya telah menunjukkan suatu keajaiban kasih dan dilakukan oleh seorang teman.

Ajaib bagaimana teman saya menegur saya tanpa mengatakan sesuatu. Dia tidak menuduh tetapi cukup membuat saya rasa sangat terpukul dan malu tetapi tidak marah. Saya kembali mengingatkan diri sendiri bagaimana selalunya kita mengatakan mengasihi sesama manusia tetapi tidak pernah melakukannya.

Readmore.....

suara gadis pemimpi

Aku terdiam disini
mencoba merenungi kehidupan yang aku jalani
setiap langkah yang aku coba jejalkan seakan selalu salah dimatamu
hingga aku hanya bisa terdiam disini dan menunngu…

aku terdiam disini
sambil aku ingat satu per satu yang telah terlewati
ada bahagia…sedih…marah…kecewa…dan aku pun tak tahu ada apa lagi
dan aku hanya bisa terdiam disini…menikmati

aku terdiam disini
mencoba berbicara dengan hatiku sendiri
ia merintih…sakit….perih…sedih…
seingatku hati ini belum lama terlukai
sekarang aku hanya bisa terdiam disini…menahan pedih

aku terdiam disini

mengenang sesosok jiwa yang telah pergi
yang pernah tulus mengasihi
tapi Tuhan enggan memberi dia kesempatan untuk kembali

Aku terdiam disini

untuk ungkapkan suara hati
bahwa ada yang benar-benar sedang rapuh disini
dan akhirnya aku hanya bisa terdiam disini…tanpa ada yang perduli
jika aku mati….

Readmore.....

Rindu untuk dia

Dia yang tak bisa ku dekap dengan rasa
Dia yang tak bisa ku rangkul dengan asa
Dia yang tak pernah lupa aku sebutkan ditiap doa


Menghinggap ketika malam membuaiku dengan hangatnya
Mungkinkah akan tersampaikan ketika rindu ini untuk dia?
Dimana satu mengharapkan lainnya yang tak lagi ingin punya cerita
Rindu ini tetap untuk dia

Bahkan diwaktu hujan mencoba menghapus jejaknya
Rindu ini masih untuk dia
Bahkan ketika pelangi baru menggoda dengan kehadirannya
Rindu ini selalu untuk dia

Sekalipun dia memutuskan untuk menutup matanya dan memilih tak melihatku lagi

Readmore.....

Jangan sakiti lagi

hati yang rapuh ini mungkinkah kan utuh kembali
atau dia kan makin pecah berantakkan tak lagi berarti
tersakiti terhianati terlukai hingga mungkin kan pecah tak berarti
masih adakah cinta untuk hati yang telah hampir mati

masih mungkinkah kan bersatu kembali
hati yang telah tak mau mencinta ini
lelah ingin ku berhenti
namun hidup tak mau juga tuk berhenti

ingin kuhentikan tapi selalu tergagalkan
coba hidup mau mengerti
aku tak ingin hidup lagi
coba rasa bisa terhenti
aku takkan jatuh cinta lagi

tapi kenapa kau hadir dalam hidupku saat tak da lagi cinta dihatiku
hingga akhirnya aku tak mampu juga
menolak rasa yang ada di jiwa
ingin lagi kumenyayangi
ingin lagi ku mencintai
berharap takkan lagi tersakiti

Readmore.....

Cinta terpendam

Aku tak kuasa didekatmu
Aku tak bisa sembunyikan hatiku
Terlalu lama aku pendam
Terlalu jauh aku merasakan
Mencintaimu tanpa kau tahu itu

Kini kau tahu segalanya
Tentang rasaku ku kan siap terima

Apapun yang akan terjadi
Cukup hanya sekali kukatakan
Aku cinta, cinta sampai mati

Dan kutunggu hingga akhir waktu mengambil cintamu

Terlalu lama aku pendam
Terlalu jauh aku merasakan
Mencintaimu tanpa kau tahu itu

Terlalu lama aku pendam
Terlalu jauh aku merasakan
Mencintaimu, menginginkanmu tanpa kau tahu itu

Apapun yang akan terjadi
Cukup hanya sekali kukatakan
Aku cinta, cinta sampai mati

Readmore.....

Suara kodok















Musim hujan telah tiba. Petani menyambutnya dengan riang gembira, tapi ada juga yang was-was, khawatir jika banjir bandang melanda. Ah, siapapun tidak bisa menghalangi datangnya bencana, kalau DIA sudah menghendakinya. Kita hanya bisa meminimalisasi kemungkinannya dengan menjaga alam semesta raya.

Tapi, bagaimana bisa? Hutan, sungai, laut, gunung kondisinya semakin memprihatinkan saja. Semuanya rusak oleh tangan-tangan durhaka. Aaaaarrgghhh! *ngomong apa sih?*

Sudahlah, saya sedang tidak ingin membahas sesuatu yang serius.

Kali ini, saya ingin membahas tentang orkestra katak atau nyanyian katak setiap musim hujan tiba. Bagi teman-teman yang berasal dari desa seperti saya atau paling tidak, pernah tinggal di desa ketika musim hujan, pasti pernah mendengar nyanyian katak.

Suara katak yang saling bersahutan bagi saya justru menambah indah suasana malam di desa. Sambil meringkuk di bawah selimut, memeluk guling, bercanda dengan adik, dan diiringi nyanyian katak..

Sungguh indah bukan main!

Lucunya, dari sekian banyak suara katak, ada satu katak yang seolah-olah menjadi instrukturnya/dirigen. Biasanya, bunyi pertamanya, ‘tung’, kemudian diikuti yang lain dengan bunyi ‘kek’. Kalau didengarkan terus menerus jadi ‘tung-kek, tung-kek, tung-kek’. Btw, benar nggak bunyinya begitu? Atau mungkin ada nada yang lain? Yang pasti bukan ‘preeeeeettt!’ :D

Terkadang, sekedar iseng, saya ajak adik saya untuk ikutan berorkestra. Kami suit, yang menang jadi katak bangkong dan berperan sebagai dirigen! :D

Tapi itu suasana dulu.. Duluuuu banget waktu saya masih kecil. Sewaktu desa saya masih banyak pekarangan, waktu desa saya masih asri, waktu desa saya masih banyak ditanami pohon dan bukan beton..

Bagaimana dengan sekarang?

Hmmm..

Saya sudah lama sekali tidak pernah mendengarkan nyanyian katak. Saya bahkan sudah lupa, kapan terakhir kali mendengarkannya. Apalagi setelah hidup berpindah-pindah (nomaden) -jadi ingat karakter manusia purba- dari satu kota ke kota yang lain. Nyaris tidak pernah dengar nyanyian katak lagi.

Tapi setidaknya, dulu, saya pernah mendengarkan katak berorkestra.

Kalau anak-anak sekarang, saya rasa, mendengar suara katak [MUNGKIN] via handphone. Pernah dengar ringtone Hp yang bersuara katak kan?

Nah..

Jangan-jangan, ketika anak-anak mendengar langsung suara si katak, mereka justru akan teringat dengan suara ringtone di Hp dan menyeletuk, ‘Mama, itu kan suara katak yang di Hp. Kok mereka bisa ya ikut-ikutan suara di Hp? Kataknya cerdas!”

*Tambah ngaco!*

Dan malam ini saya sungguh-sungguh rindu pada nyanyian katak. Saya juga teringat, dulu kerap menyanyikan lagunya.

Teoot…ceblung…

Teoot…ceblung

Teoot..teoot..ceblung

Teoot..ceblung

Teoot..ceblung

Teoot..teoot..ceblung

Itu adalah sepotong lirik lagu Nyanyian Katak yang masih saya hafal. Lagu yang sering saya nyanyikan sambil bermain hujan bersama teman-teman kecil dulu.Walaupun endingnya, saya kena marah ibu karena kabur dari tidur siang. Nakal!

Sekarang sudah tidak pernah lagi terdengar nyanyian katak. Setiap kali hujan turun di malam hari, setiap kali itu juga saya teringat suara alam bernama nyanyian katak. Ke mana perginya si pangeran katak? Kapan saya bisa mendengarkan suara merdumu lagi?

.

.

.

.

Miss My Kodok Sound ..:-(

Readmore.....

FAUX pas

Heks! Dua hari yang lalu, seorang sahabat [sepertinya] melayangkan Faux Pas pada saya. Entahlah dia sengaja atau tidak, tapi yang pasti sempat bikin hati saya DEGH! Oh mom… Bagaimana bisa dia bicara seperti itu pada saya??? *tsaah! bahasanya sinetron bangett*

Tapi saya buru-buru menepis, semoga dia benar-benar tidak sengaja bicara seperti itu, dia refleks ngomong begitu, atau dia lagi banyak pikiran jadi asal ngomong. Huufff… Walaupun yaaa, ada juga sedikit rasa ‘sakit’.

Saya jadi terpikir, jangan-jangan saya juga pernah begitu atau malah sering melakukan Faux Pas sama teman, orang-orang yang baru saya kenal, atau dengan keluarga tapi saya sendiri nggak nyadar? wew!

Jangan-jangan, saking bebalnya saya baru nyadar setelah semuanya berlalu? Atau nyadar sih, tapi setelah orang yang saya ajak bicara bilang, ‘MAKSUD LOOOO?’ atau mimik orang yang saya ajak bicara tiba-tiba berubah, air mukanya jadi sedih.. Duh, gimana ya? Teman-teman juga pernah mengalaminya kan? iya kan? iya kan? (nyari teman!)

Sebab, yang beginian sering nggak sadar melontarkannya. Apalagi dengan orang-orang terdekat kita atau yang merasa dekat dengan kita. Maksud kita mungkin sekedar becanda, tapi belum tentu mereka juga beranggapan sama toh..? Maksud kita begini, tapi mereka menerimanya begitu.. Yang begini kan kita nggak bisa mengendalikannya. So, mesti hati-hati kalo ngomong, kalo SMS, kalo chating, kalo plurking..

Salah bicara yang bikin suasana jadi nggak enak ini biasanya disebut Faux Pas. Modusnya, bisa jadi memang nggak sengaja ngomong seperti itu, atau bisa jadi juga memang maksudnya seperti itu.. huff..

Biar nggak ber-negative thinking, biasanya saya berusaha berpikir sebaliknya. Berpikir, mungkin maksud dia nggak seperti itu, mungkin dia lidahnya lagi kepleset. Bukannya, manusia tempat salah dan lupa? Intinya, berusaha untuk positive thinking..

Dan yang terakhir, mengasah sensitivitas kita. Jadi, kalau mau ngomong dipikir dulu. Kira-kira kalau saya ngomong begini, dia sakit hati nggak ya? Atau dengan mengembalikannya ke diri sendiri, kira-kira kalau saya yang mendapat omongan begini, sakit hati nggak ya? Kalau kita juga bakal merasa sakit hati, sebaiknya nggak usah dilontarkan. Pesan ibu saya, jangan mencubit kalau nggak mau dicubit.

Kalau kita yang jadi korban faux pas, effortnya kan lebih ringan karena tinggal kita mentralisir suasana hati. Tapi kalau kita yang jadi pelaku faux pas? hmm… Gawat! Kecuali kalau kita bisa jelasin duduk persoalan dan maksudnya. Itupun kalau kita nyadar, kalau pas lagi bebal???

*sigh* Terakhir nih, beberapa minggu lalu seseorang melontarkan kalimat yang bikin saya ‘bercula’ plus sedih tiada tara. Tapi mudah-mudahan itu cuma faux pas dan dia nggak bermaksud menyinggung perasaan saya atau bikin saya sedih. Yeah, I hope.

Readmore.....

Awali Hari dengan Senyum

Awali harimu dengan senyuman. Ajakan ini memang mudah diucapkan, tapi sulit dilaksanakan. Setidaknya bagi saya pribadi. Mood yang sering acak-adut, nggak bisa dikontrol dan diajak kompromi ini lumayan mengganggu sebenarnya.

Padahal, sejauh yang pernah saya alami, kalau saya memulai hari dengan mood jelek bin acak-adut, maka sepanjang hari mood saya juga jelek. Bahkan hingga menjelang tidur lagi, mood jelek enggan sekali untuk beringsut. Badmood begitu betah berdekatan dengan saya, memeluk saya, sampai akhirnya saya merasa terhimpit. Ugh!

Sebaliknya, kalau saya memulai hari dengan senyuman, sepanjang hari itu, hidup saya [seperti] dihiasi senyum kebahagian, hidup juga terasa ringan, walaupun tangan tak bawa uang. Heee…

Kenapa?

Ternyata ini semua karena ulah si endorphine!

Iya, endorphine.

Katanya, pada saat tersenyum, kita melepaskan kelenjar endorphine. Endorphine ini singkatan dari Endogoneus Morphine atau morphine yang dihasilkan oleh tubuh kita.

Endorphine adalah senyawa penting dalam kehidupan kita yang menjadikan seseorang merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri. Intinya, endorphin ini zat yang bisa membuat diri kita merasa senang dan membuat gerak kita lebih banyak.

Hmmm…Apakah ini berarti orang-orang yang dirawat di rumah sakit jiwa memiliki endorphine berlebihan? Mereka kan selalu senyam-senyum sendiri…

Dan sependek pengetahuan saya, ternyata (lagi), ada lho orang yang ingin selalu merasa nyaman dengan melakukan segala cara, bahkan sampai melukai dirinya sendiri. Cara ini namanya cutting, yakni upaya melukai diri sendiri dengan cara mengiris tangan sendiri menggunakan silet atau cutter dan sejenisnya.

Hmmm… Bagaimana dengan tato dan body piercing? Berarti mereka masuk dalam kategori cutting dunk?

Yaiyalaaaahhh… *hati kecil saya yang jawab*

Melalui cutting, [katanya], mereka akan mendapatkan endorphin yang bisa membuat perasaan lebih nyaman. Nah, orang-orang yang suka melakukan cutting ini biasanya cowok atau cewek emo kid. *Jangan ditiru yak!*

Halaaaah.. Kok bahasan saya sampai emo kid segala sih??? *pentung*

CMIIW yaaaakkkk!!! Kalo ada yang salah.

.

.

.

So, buat teman-teman, juga saya sendiri, yuk awali hari dengan senyuman termanis kita…! :)

Readmore.....

Selasa, 25 Januari 2011

10 Kebiasaan Yang merusak Otak

1. Tidak mau sarapan.
Banyak orang menyepelekan sarapan, padahal tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak.

2. Kebanyakan makan.
Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental.

3. Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak kita.
Bayangkan, otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Tak ayal diwaktu tua kita rawan Alzheimer.

4. Terlalu banyak mengkonsumsi gula.
Terlalu banyak asupan gula akan menyebabkan Kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu.

5. Polusi udara.

Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien

6. Kurang tidur.

Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak justru mati kelelahan.

7. Menutup kepala ketika sedang tidur.
Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.

8. Berpikir terlalu keras ketika sedang sakit.
Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak

9. Kurangnya stimulasi otak.
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak.

Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal.

10. Jarang bicara.
Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak.

Readmore.....

Burung Kertas (panjang tapi menyentuh)

Alkisah ada sepasang kekasih yang saling mencintai, Johan dan Merry. Mereka sudah berpacaran hampir 3 tahun dan saling memahami masing-masing. Keduanya sudah sama-sama bekerja.

“Kita sudah lama juga nich berpacaran, sudah hampir 3 tahun ya, ga terasa,”kata Merry.

“Iyah. Kita sudah memahami satu sama lain. Hampir setiap hari kita bersama, dan saya ingin menikahimu, sayang…” ucap Johan.

“iyah. sudah seharusnya kita mulai memikirkan untuk pernikahan kita. gimana kalo tahun depan, say?” kata Merry.

“Tahun depan? ehmmm…bagus juga,”ucap Johan. “kita sudah bisa mulai mempersiapkannya sejak sekarang.”

“Iyah, sekarang kita sama-sama kerja lebih keras mempersiapkan uang untuk pernikahan kita,”ucap Merry. “Aku cinta kamu” bisiknya…

“Aku juga cinta kamu,”bisik Johan..

Selanjutnya mereka berdua merencanakan apa-apa yang harus dipersiapkan untuk pernikahan mereka. Seminggu kemudian, Johan berangkat ke luar kota untuk urusan dinas perusahaan tempat dia bekerja. Mereka saling kontak lewat sms dan telpon. Hubungan mereka berdua berjalan baik. Seminggu kemudian….

Johan pulang dari luar kota, menemui Merry.

“Mer, saya akan mendapat kenaikan gaji bulan depan. Jadi kita bisa lebih matang lagi mempersiapkan biaya untuk pernikahan kita,”kata Johan memberi tahu kabar baik ini dengan penuh semangat ke Merry kekasihnya.”

“ehmmm…”Merry mendehem. “Johan, ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu. Aku senang mendengarkan kenaikan gaji yang kamu peroleh. Itu bagus buatmu. Namun setelah seminggu aku renungkan, aku tidak bisa menikah denganmu.”

Johan yang mendengar perkataan ini kaget bukan kepalang. Semua perasaan bercampur aduk dalam dirinya. Kesal, sedih, marah, bingung, dan perasaan-perasaan lain bergemuruh dalam dirinya. Namun ia tetap berusaha mengendalikan dirinya.

“Kenapa???” tanyanya… “bukankah barusan saja seminggu lalu, kita membicarakan tentang pernikahan kita nantinya. Kita sudah 3 tahun ini berpacaran.”

“Seminggu ini aku berpikir selama kamu dinas ke luar kota. Aku berpikir bahwa kamu kurang mempunyai penghasilan yang cukup untuk membiayai kehidupan kita nantinya setelah pernikahan. Aku merasa gaji kamu tidak cukup. Dan aku dijodohkan orang tuaku ke seseorang yang mempunyai jauh lebih banyak uang dari mu,”jelas Merry.. “Aku mohon maaf, aku terpaksa tidak jadi karena dijodohkan orang tuaku,”lanjutnya. Lantas Merry berlalu meninggalkan Johan yang berdiri terdiam, terpaku..

Johan merasa kecewa sekali..Ia merasakan sakit di hati yang teramat dalam. Hubungan yang dibina hampir 3 tahun, hancur hari ini. Hanya karena uang yang tidak cukup kata Merry… Hari itu ia merasakan dunia mengguncang dirinya..

Johan hari itu memutuskan ia harus keluar kota, meninggalkan semua kenangan yang ada. Ia tidak mau melihat Merry menikah dengan orang lain. Ia merasa sakit hati, kecewa, semua perasaan berkecamuk di dalam dirinya. Ia merasa karena dirinya tidak cukup punya uang, lantas Merry yang selama ini mendampinginya sebagai pacarnya, akhirnya meninggalkannya. Johan akhirnya keluar dari kota tempat tinggalnya, dan pergi merantau.Ia mulai mencari kehidupan di kota lain.

Waktu berlalu, setahun sudah berlalu, tahun berganti tahun. Lima tahun kemudian, Johan pulang kembali ke kota tempat tinggalnya. Namun dengan penampilan yang berbeda. Ia mengendarai sebuah mobil mewah, beda sekali dengan keadaannya yang dulu, yang cuma mengendarai sepeda motor, itupun sepeda motor butut. Ia telah mempunyai mobil mewah sendiri sekarang, penampilannya pun jauh berubah. Johan telah menjadi seorang pengusaha sukses sekarang ini. Kekecewaannya 5 tahun lalu, ternyata membuatnya termotivasi mengubah kehidupan agar menjadi seorang yang sukses, bukan orang rata-rata. Masih terngiang di telinga Johan, ucapan Merry saat meninggalkannya.

Johan berkendaraan mengelilingi kota tempat tinggalnya, melihat-liat kemajuan perkembangan kotanya. Ia berkeliling dengan mobil mewahnya. Ketika ia melewati sebuah taman tempat ia dahulu sering berjalan bersama Merry, ia melihat sesosok tubuh yang sepertinya dikenalnya.

Ahaa…. “Itu kan papa Merry…”ucap Johan dalam hati. Hati Johan berdesir.. Sedikit keingintahuan bagaimana keadaan Merry sekarang. Bagaimana keadaan Merry sekarang dengan keluarganya. Johan sendiri belum berkeluarga. Antara rasa ingin tahu dan rasa kecewa, akhirnya Johan menyapa papa nya Merry.

“Pakabar Om?”sapa Johan pada orang tua itu.

Papa Merry kaget. Ia mendengar suara yang pernah dan sering didengarnya dulu. Orang tua itu mencari asal suara, kemudian ia melihat seorang pria dengan pakaian rapi yang berdiri di sebuah mobil mewah.

“Johan ya?????” tanya papa Merry dengan sedikit ragu. Ia masih mengenali pria yang pernah menjadi pacar dari puterinya itu.

“Iyah Om…. Ini Johan… Om masih ingat kan? Pakabarnya Om?,”tanya Johan lagi..

“Ooo… Om baek-baek saja. Wah lama tidak ketemu kamu, kamu banyak kemajuan sekali, om senang kamu jauh berubah, jauh sukses..” kata papa Merry..

“Terima kasih Om… Gimana kabar Merry?”tanya Johan pada orang tua itu. Ia merasa perasaan berkecamuk, keingintahuan bagaimana kondisi Merry dan keluarganya, serta perasaan kecewa masih sedikit membekas di hatinya.

“Oohh… soal Merry ya… Mari kita ke rumah Om,”ajak papa Mery.

Johan lantas mengajak papa Merry naik ke dalam mobilnya dan melajukan ke rumah Papa Merry, rumah dimana ia dulu sering bertandang. Ia masih ingat semua kenangan manisnya bersama Merry di rumah itu. Ia pun masuk ke dalam rumah mantan pacarnya itu. Papanya Merry mempersilahkan Johan untuk duduk.

Johan pun duduk mengamati ruangan dan photo-photo di dalam rumah itu. Tidak tampak banyak perubahan. Foto Merry masih terpampang di sana. Namun Johan tidak melihat foto Merry bersama suaminya atau anaknya. Yang ada foto Merry sedang sendiri atau bersama orang tuanya. Malah foto Merry bersama Johan pun masih terpasang di sana. Rumah yang dulu terasa ramai karena senda gurau Johan dan Merry, sekarang dirasakan oleh Johan malah lebih sepi, lebih hening. Johan merasa sedikit kejanggalan, tidak terdengar suara anak-anak. Padahal menurut hitungan Johan, setelah 5 tahun dia berpisah dengan Merry, Merry pastilah sudah mempunyai 1 atau 2 orang putera/i.

“Nak Johan..”suara papa Merry mengagetkan Johan, membuyarkan kenangan dan juga kebingungan yang dirasakan Johan.

“Johan, ini ada sekotak bingkisan yang dititipkan Merry buat kamu sebelum dia pindah dari rumah ini,”kata papa Merry pada Johan. “Cobalah dilihat isinya, om sendiri tidak tahu apa isinya, cuma Merry berpesan agar Om menyampaikan sekotak bingkisan ini buat kamu, dia berpesan berulang kali, ini penting katanya,”ucap Papa Merry pada Johan.

Johan cepat menerima sekotak bingkisan yang terbungkus rapi dan indah itu, dengan penasaran dan perasaan berkecamuk, dibukanya kotak itu… Dan dilihatnya dan didapatinya di dalam kotak itu banyak sekali burung-burung kertas, ada puluhan atau mungkin ratusan atau bahkan ribuan burung-burung kertas..

Johan bingung, ada apa dengan banyaknya burung-burung kertas ini… Ia menatap ke arah tumpukan burung-burung kertas itu, matanya sekilas melirik ada sebuah amplop di dalamnya..Ia kemudian meraih sebuah amplop di antara tumpukan burung-burung kertas itu, kemudian meraih sehelai surat di dalamnya…

Dibacanya surat itu :

23 April 2006 di sebuah kota penuh cinta dan kasih

Buat Johan tersayang….

Ini surat yang terakhir kutulis. Mungkin ketika kamu membaca surat ini, aku sudah tidak di rumah ini lagi. Aku berpesan pada ayahku agar beliau betul-betul bisa menyampaikan ini padamu, karena di sinilah aku akan bercerita setelah perjumpaan kita yang terakhir di taman itu, sekaligus itu pertemuan kita yang terakhir. Di dalam kotak ini, terdapat burung-burung kertas yang kubuat satu buah setiap malam setiap hari. Burung-burung kertas ini kubuat melambangkan kerinduanku padamu, dan juga perlambang agar kamu suatu hari bisa terbang gagah seperti burung, terbang kemana saja, karena aku tiap malam mendoakanmu agar kamu bisa sukses, bisa jauh berhasil, bisa terbang ke negara manapun seperti impian-impianmu yang dulu engkau ceritakan kepadaku. Aku mendukung impian-impianmu itu dan kudoakan selalu tiap malam seperti halnya aku membuat burung-burung kertas ini. Hari itu, hari terakhir kita bertemu sekaligus perpisahan kita, itu terasa sangat menyakitkan bagiku, sangat membuat hatiku pedih, aku terpaksa berbohong kepadamu, bahwa aku harus menikah dengan pria lain yang dijodohkan orang tuaku. Semua itu, kebohongan ku padamu itu terpaksa kulakukan walau terasa pedih di hatiku. Karena aku tidak ingin membebankan kamu, Johan. Aku menderita Leukimia yang parah. Aku tidak ingin kamu turut menderita bersamaku. Aku tidak ingin kamu menjadi terhambat kesuksesanmu karena mengurus aku yang berpenyakit parah ini. Aku ingin melihatmu sukses, mendengarkan kisah suksesmu, seperti yang sering kamu ceritakan kepadaku tentang impian-impianmu. Aku ingin kamu bahagia, bisa membahagiakan orang tuamu, orang-orang yang kamu cintai. Aku sebetulnya ingin sekali menikah denganmu, menjadi pasangan hidup yang bisa menemanimu di saat-saat susah ataupun saat kamu sudah menjadi sukses. Aku menantikanmu setiap saat, setiap hari, setiap malam, sambil membuat burung-burung kertas ini, pertanda bahwa cintaku dan doaku agar kamu sukses makin bertambah satu setiap harinya, sama seperti burung-burung kertas ini. Johan, aku tidak tau apakah aku masih sempat bertemu denganmu.. Aku tetap dan selalu mencintaimu, Johanku…

Love,

Merry, cinta mu yang tak pernah berakhir

Johan diam tak bisa berkata apa-apa…

“Nak Johan, Merry sudah meninggalkan rumah ini untuk selama-lamanya sejak 2 tahun lalu, seminggu setelah ia menyerahkan kotak bingkisan ini pada om. Ia menderita Leukimia yang parah, namun ia tidak mau memberitahukan hal ini padamu,”jelas papa Merry..

Nah, para pembaca blog saya ini…. Bagaimana kisah ini menurut Anda?

Readmore.....

Jaman EDAN

Jaman wis akhir. Iya, mungkin jaman sudah mendekati ‘akhir’ sampai-sampai banyak kejadian yang irasional. Kejadian yang tidak lazim. Fenomena yang tidak patut untuk diketahui begitu mudah dicari, disebarluaskan.

Iki jaman edan. Iya, orang-orangnya sudah edan. Pemimpinnya tidak bisa dijadikan teladan. Yang ada hanya berebut harta dan kekuasaan. Semakin sulit mencari figur yang bisa dijadikan teladan.

Tidak ada lagi keadilan. Semua bisa diperjualbelikan. Semuanya!
Sampai sulit untuk membedakan mana yang salah dan yang benar.

Melihat fenomena akhir-akhir ini, saya jadi teringat dengan sebuah lagu Jawa yang (kalau tidak salah) pernah dinyanyikan oleh Kyai Kanjeng. Judulnya Jaman Wis Akhir.

Jaman wis akhir jaman wis akhir bumine goncang

Akale jungkir Akale jungkir Negarane goncang

Jaman wis akhir jaman wis akhir bumine goncang

Akale jungkir Akale jungkir Negarane goncang

Jaman wis akhir Jaman wis akhir dunane sungsang

Makmume kintir makmume kintir imame ilang

Jaman wis akhir Jaman wis akhir dunane sungsang

Makmume kintir makmume kintir imame ilang

Jaman wis akhir jaman wis akhir langite peteng

Atine peteng atine kafir uripe ngleleng

Jaman wis akhir jaman wis akhir langite peteng

Atine peteng atine kafir uripe ngleleng

Jaman wis akhir jaman wis akhir banjire bandang

Sing mburi mungkir sing mburi mungkir sing ngarep edan

Jaman wis akhir jaman wis akhir banjire bandang

ing mburi mungkir sing mburi mungkir sing ngarep edan


Sepakat sekali dengan isi lirik lagu di atas. Kita sedang mendekati ‘akhir zaman’. Semoga masih ada waktu untuk memperbaiki dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Dan semoga kita tidak ikut-ikutan terjebak dalam arus zaman yang semakin ‘edan.

Semoga!

Readmore.....