. My Home: Tersinggungnya Seseorang yang mengaku Bijaksana

Jumat, 07 Januari 2011

Tersinggungnya Seseorang yang mengaku Bijaksana

Seorang blogger berkata kepada saya,dia mengatakan kenapa saya mengecam orang kristen ??itu semua itu tidak benar, pendeta pendeta itulah yang saya maksud tidak benar,


Blogger tersebut mengatakan kalau saya memukul rata bahwa semua yang terlibat dalam “ kekristenan “ adalah sekumpulan orang orang munafik yang selalu hanya pandai berkata kata daripada melakukan semua firman Tuhan dalam hidupnya.


Kenapa harus tersinggung dengan apa yang anda terima tentang kemunafikan dalam “kekristenan” dan tentang pendeta yang maunya menang sendiri, dan merasa paling diurapi?


Sebenarnya perkara ini sangatlah sederhana , atau kalau mau dikatakan ke inggris inggris an,its just a simple case.

Mari kita bahas bersama apa yang menjadi “ ganjalan “ bagi mereka yang mengatakan kalau katanya saya memukul rata semua dengan satu pandangan yang salah.


Saya tegaskan disini, semuanya adalah tidak benar. Tidak ada yang mengatakan pukul rata.

Jika seorang dikritik, atas apa yang dilakukannya ternyata salah, maka tentu saja yang dikritik akan merasa, jika dia memang melakukan kesalahan, sehingga kritik terarah kepadanya.


Tapi jika tidak melakukan apa yang dikritikkan, untuk apa harus naik pitam, dan menjadi wakil dari orang yang tidak minta diwakilkan? Mengatasnamakan dari orang yang tidak minta diatasnamakan?


Sungguh menyedihkan, dan terlihat sok menjadi pahlawan kesiangan.


Banyak sekali hal hal “ aneh “ yang terjadi dalam dilema hidup kekristenan.

Bolehkah kritik dilontarkan atas semua tindakan yang memang sudah seharusnya dikritik?


Sebagai contoh, akan saya sebutkan beberapa hal yang sudah seharusnya mendapat kritikan : yang dilakukan oleh orang orang dalam kekristenan, baik pendeta, pelayan Tuhan, maupun jemaatnya sendiri.


1.Pendeta yang memaksakan hikmatnya, yang mengatakan apa yang didapatnya dikatakan datang langsung dari Allah, Apakah benar?


2.Pendeta yang merasa mendapat wahyu dari Tuhan, dengan istilah kerennya, “ wahyu dari hongkong?”


3.Membiarkan terjadinya penipuan penipuan dalam pelayanan, ataupun kegiatan dalam ibadah lainnya, seperti munculnya bahasa roh Palsu?


4.Berkotbah dengan sombong, yang selalu menceritakan pengalamannya diluar negeri,pengalamannya bertemu orang orang penting seperti bertemu presiden Obama..( hua ha ha...ngibul...).Perlukah semuanya itu diceritakan? Kenapa tidak bercerita bertemu pengemis atau makan bersama gelandangan?


5.Suka memaksakan kata kata dari segala bahasa ke dalam kotbahnya di dalam negeri sendiri( kecuali di luar negeri...)


6. Merasa pandai dan jago dalam semua istilah istilah teologia, yang ingat : tidak semua umat seperti kalian sekolah dan belajar teologia.


7.Suka mengatakan hal hal bodoh, seperti “BAGI YANG MENGERTI KATAKAN AMIN.....BAGI YANG TIDAK : AUH AH GELAP...Emang Gue PIKIRIN?


8. Suka berbahasa kasar, seperti mengatakan “ orang kristen seperti itu adalah orang kristen yang goblok”.


9.Suka menjelek jelekan agama lain saat berkotbah…..


10.Banyak mengemukakan teori teori baru semau gue,seperti yang di tulis oleh Vantillian, seorang blogger SS di blog terbarunya,yang mengatakan, bila dikritik, mereka akan mengatakan “ Jangan membatasi Allah”, atau mengatakan seperti yang paling pandai dalam menafsir apapun yang didapat, apa yang dibaca, dari segala sumber, ataupun dari firman Tuhan dengan jurus andalan yaitu JURUS 1001 TAFSIR MIMPI.


11. Sukanya makan enak, banyak pendeta yang berat badannya “ OVERSIZE “


Apakah dengan hidup mengikuti teladan Yesus harus serakah dengan makanan?

Bukankah hidup bukan sekedar dari roti saja?

Tapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah?

Memperkaya diri bukan dengan firman Tuhan,akan tetapi dengan makanan yang melilit ditubuhnya bak ikat pinggang yang melilit 24 jam? ( pengalaman pribadi dalam pelayanan, menyiapkan jamuan makan untuk para pendeta sehabis berkotbah, mintanya selalu makan enak direstaurant terkenal....)


12. Banyak pendeta yang jadwal kotbahnya padat…dan harus waiting list seperti acara bukan empat mata nya Tukul,jika memintanya berkotbah, itupun harus dengan “TIKET PESAWAT sebisa mungkin bukan kelas BISNIS”, dan hotel minimal bintang 3…..


KENAPA jadi PENDETA itu seperti sebuah profesi semata, dan bukan panggilan hati karena Allah memanggil? Atau terbelokan oleh nikmatnya keduniawian?


Saya memang bukan lah siapa siapa….hanya suara kecil seorang pujangga jalanan…yang jauh dibanding para pendeta pendeta itu, yang pandai dalam ilmu teologia, yang hebat dalam teori dan jurus tafsirnya.


Tapi, apakah teori saja cukup, tanpa dibarengi dengan praktek yang tepat sasaran, sehingga tidak mengabaikan praktek dari apa yang diteorikannya tersebut, sehingga bisa berjalan seimbang dan mencapai hasil yang memuaskan.


Tidak semua saya tuliskan dalam blog ini,…mungkin 12 point sudah lumayan untuk bisa mengingatkan mereka yang merasa perlu diingatkan.


Sekali lagi, bagi yang merasa........, marilah berpikir, merenung, interospeksi diri, dan lakukan pertobatan, minta ampun dihadapan Tuhan ,agar boleh kembali ke jalan yang disukai dan dapat menyukakan hati Tuhan, dan menyukakan hati sesamanya.


BAGI YANG TIDAK MERASA…..abaikan saja…..Gitu aja kok repot…


Untuk itu, jangan lah tersinggung dengan “kenyataan” yang saya ungkapkan disini. Reformasi tidak hanya untuk satu elemen dari sebuah kesatuan yang utuh, itu juga berlaku untuk jemaatnya sendiri.


Reformasi itu perlu, karena jemaat sendiri banyak yang :


1.Suka mencerna apa yang dikotbahkan oleh pendeta secara bulat dan mentah mentah, tanpa disaring terlebih dahulu, karena pendeta tidak selalu benar, dan jemaat harus membiasakan diri membaca alkitab, agar mengerti akan kebenaran dari Firman Tuhan tersebut.


2. Berani menegur pendeta atau siapapun yang layak untuk ditegur. atau yang layak mendapatkan teguran.


3. Tidak pindah gereja karena tidak puas dan tidak suka dengan para“ alat-alatnya ” seperti pendeta, pelayan, dan lainnya.


4. Jangan menjadi kristen yang bisa benar, dan menangis hanya digereja, yang mengerti akan firman Tuhan hanya di gereja, yang setelah keluar dari gereja, mempunyai prinsip keduniawian yang jauh dari apa yang Tuhan Yesus ajarkan, seperti : hutang nyawa bayar nyawa, hutang darah bayar darah, mata ganti mata,….itu tidak benar


5.Ke gereja dengan segala atribut keduniawian, kegerja seperti mau kepesta pernikahan, atau seperti sedang pergi untuk melakukan konser.


Dan masih banyak hal lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam blog ini.

Jadi bagaimanakah hidup benar dan berkenan dimata Allah ?


Bukan dengan kepandaian teori semata, lakukan sedikit demi sedikit, toh lama lama akan menjadi bukit.


Berbuat baik itu belum tentu berbuat benar, berbuatlah baik dan benar,dimata Tuhan, maupun dimata sesama.


Sulit?

Mustahil?


Jika begitu kenapa harus memilih ajaran yang mengharuskan semuanya itu?

Yang memberikan jubahnya bila anda meminta bajunya…..

Yang tak pernah menolak orang yang akan meminjam kepadanya.


Mungkin hal yang paling tepat dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu.

Seperti HELM yang saya pakai bertuliskan : “SAFETY START FROM HERE!!!”

Jika kita sudah merasa baik dan benar,bila menemukan hal hal yang tidak seharusnya terjadi, dan “pelakunya” adalah seperti Pendeta, Hamba Tuhan, pelayan Tuhan,dan lainnya, harus berani menegurnya,


Bukankah Yesus sendiri berkata :

Matius 18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.


Pernahkah anda bertemu dengan orang yang maunya menang sendiri? Yang pandai berteori dan pandai membolak balik kata yang sebenarnya apa yang dikatakan atau dituliskan maksudnya itu itu saja?


Jangan menganggapnya sesat, tapi katakan kepadanya : "Anda pandai membolak balik kata,” Sebenarnya kita bisa belajar dari orang seperti itu asal tidak menyesatkan.


Jangan mudah mengatakan orang sesat jika hanya dari sebuah tulisan saja, karena mungkin saja orang itu sendiri tidak tahu kalau apa yang dituliskannya itu ternyata sesat dan juga menyesatkan.


Reformasilah,..... Tegur dan berikan kebenaran yang sesungguhnya, karena upahmu besar di surga.

Jadi sekali lagi kita kembali ke bahasan awal, janganlah tersinggung tentang sebuah kritik, kritik yang tentu saja menegur dengan baik,memberikan penjelasan akan kesalahan,….


Jika tersinggung, dan merasa semua dipukul rata, lebih baik anda yang merasakan hal seperti itu, belajar lagi untuk bisa menggunakan kata kata seperti : “ BIJAKLAH…..BIJAKSANALAH……”dengan tepat sasaran.,


Karena kebijaksanaan itu adalah suatu hal yang dinilai oleh orang lain,bukan dinilai oleh diri sendiri.

Jadi jika menginginkan orang untuk BIJAK, atau BIJAKSANA, mengertilah dulu apa itu Kebijaksanaan yang sesungguhnya….


Perlu juga diingatkan : Kebenaran itu bukan sekedar teori, tapi perlu juga praktek dan tindakan nyata. Jika anda mengatakan orang harus bijak atau bijaksana,bercerminlah apakah anda sudah mengarah ke perbuatan itu.


Blog ini bukan membahas yang sudah dibahas dalam blog saya terdahulu, yang bisa dibaca disini,…tapi sebuah blog baru yang tercipta karena seseorang yang merasa tersinggung dengan apa yang tidak seharusnya menjadi bahan singgungan…..


Namanya juga smile,….membahas sesuatu itu jangan terlalu berteori njlimet…nanti susah mencernanya…..yang penting ringan, dan bisa dimengerti banyak orang .


Sekali lagi,…tersinggunglah jika merasa,dan tertawalah jika tidak,…sebelum TERSINGGUNG dan TERTAWA "DILARANG" oleh NEGARA….heheheh hihihi….PEACE

Readmore...

Tidak ada komentar: